Keunikan dan kebaikan kakao/cokelat bagi kesehatan terkait dengan fakta-fakta berikut :
1. Keunikan asam lemak kakao
Lemak pada coklat, sering disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak menampakkan pengaruh menaikkan kolesterol dalam darah. Ini karena asam lemak jenuh dalam cokelat adalah stearat yang bersifat netral terhadap darah disbanding asam-asam laurat, miristat dan palmitat.
Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan.
Dalam penelitian yang melibatkan subyek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan.
Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Menurut studi epidemiologis, banyak mengkonsumsi asam oleat dapat memberikan efek positif oleat bagi kesehatan jantung.
2. Membuat perasaan jadi senang
Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetanine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).
3. Katekin
Katekin adalah antioksidan kuat yang terkandung dalam coklat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi ataupun radiasi. Katekin juga dijumpai pada teh meski jumlahnya tidak setinggi pada coklat. Orang tua jaman dahulu sering mempraktekkan cuci muka dengan air teh karena dapat membuat kulit muka bercahaya dan awet muda. Seandainya mereka tahu bahwa coklat mengandung katekin lebih tinggi daripada teh, mungkin mereka akan menganjurkan mandi lulur dengan coklat.
4. Theobromine dan Kafein
Coklat juga mengandung theobromine dan kafein. Kedua substansi ini telah dikenal memberikan efek terjaga bagi yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu ketika kita terkantuk-kantuk di bandara atau menunggu antrian panjang, makan coklat cukup manjur untuk membuat kita bergairah kembali.
Kandungan kafein pada kakao sangat rendah yaitu 0,009 % disbanding dengan kopi > 0,4 % dalam kopi dan 0,01 % pada the hijau. Oleh karena itu, cokelat bukanlah penyebab hiperaktif pada anak-anak maupun sejenis perangsang aktifitas.
Kandungan kafein pada kakao sangat rendah yaitu 0,009 % disbanding dengan kopi > 0,4 % dalam kopi dan 0,01 % pada the hijau. Oleh karena itu, cokelat bukanlah penyebab hiperaktif pada anak-anak maupun sejenis perangsang aktifitas.
5. Flavonoid
Cokelat adalah sumber zat bio-aktif anti-oksidan polifenol, khususnya flavonoid yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Biji cokelat sebagai sumber yang kaya akan flavonoid, mengandung banyak monomer epicatechin (flavanol), dan molekul procyanidins (bentuk polimer). Beberapa studi epidemiologi menunjukkan bahwa konsumsi anggur merah, teh, dan makanan yang kaya akan flavonoid berhubungan erat dengan rendahnya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Studi mutakhir melaporkan, konsumsi cokelat jangka panjang ternyata tidak meningkatkan kadar total kolesterol atau LDL (kolesterol jahat). Diduga kandungan flavonoid pada cokelat justru menjaga kesehatan jantung karena menghambat oksidasi kolesterol LDL.
Fungsi flavonoid pada cokelat juga sebagai antioksidan melalui mekanisme penangkapan senyawa radikal bebas dan menghambat oksidasi enzim-enzim seperti lipoxygenase. Dalam hal ini procyanidin adalah penangkap radikal bebas yang efektif.
Studi mutakhir melaporkan, konsumsi cokelat jangka panjang ternyata tidak meningkatkan kadar total kolesterol atau LDL (kolesterol jahat). Diduga kandungan flavonoid pada cokelat justru menjaga kesehatan jantung karena menghambat oksidasi kolesterol LDL.
Fungsi flavonoid pada cokelat juga sebagai antioksidan melalui mekanisme penangkapan senyawa radikal bebas dan menghambat oksidasi enzim-enzim seperti lipoxygenase. Dalam hal ini procyanidin adalah penangkap radikal bebas yang efektif.
6. Sebagai imun
Selain memiliki efek antioksida, cokelat juga bermanfaat dalam merangsang sistem kekebalan tubuh, dengan memproduksi lebih banyak sitokin (protein yang diproduksi sebagai bagian dari sistim imun tubuh).
7. Kerusakan gigi
Kerusakan gigi terjadi apabila bakteri Streptococcus tumbuh di gigi. Bakteri ini mengubah gula menjadi polisakarosa yang merupakan perekat plak gigi. Bakteri tersebut juga merubah karbohidrat menjadi asam dan memacu dimeneralisasi enamel gigi. Polifenol kakao bertindak sebagai penghambat aktifitas enzim dari mikroba tersebut sehingga kerusakan gigi dapat dikurangi. Asam oksalat dalam kakao juga dilaporkan menghambat enzim yang merubah karbohidrat menjadi asam laktat.
8. Jerawat dan Batu ginjal
Belum ada penelitian kuat yang menjelaskan bahwa cokelat menimbulkan jerawat dan batu ginjal. Hanya saja bagi orang–orang yang rentan menderita batu ginjal harus waspada. Mengkonsumsi 100 gr cokelat akan meningkatkan eksreksi oksalat dan kalsium tiga kali lipat dari biasanya. Kiat sehat yang dianjurkan adalah minumlah banyak air sehabis makan cokelat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar